Presiden Jelang HUT ke-76 RI: Pengembangan SDM Berkualitas Tetap Jadi Prioritas di Tengah Pandemi COVID-19

Berita
16 Aug 2021 - 03:57
Share

Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato kenegaraan pada sidang tahunan MPR RI dan sidang bersama DPR-DPD RI, Senin (16/8/2021). Pidato tersebut dibacakan dalam rangka menyambut HUT ke-76 Republik Indonesia. Presiden mengatakan, “Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh” yang menjadi semboyan bulan kemerdekaan tahun ini hanya bisa diraih dengan sikap terbuka dan siap berubah menghadapi dunia yang penuh disrupsi.

“Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh, hanya bisa dicapai jika kita semua bahu-membahu dan saling bergandeng tangan dalam satu tujuan. Kita harus tangguh dalam menghadapi pandemi dan berbagai ujian yang akan kita hadapi dan kita harus terus tumbuh dalam menggapai cita-cita bangsa,” terang Presiden di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta. 

Meski pemerintah saat ini berkonsentrasi penuh menangani permasalahan kesehatan, tetapi perhatian terhadap agenda-agenda besar menuju Indonesia Maju tidak berkurang sedikit pun. "Pengembangan SDM berkualitas tetap menjadi prioritas. Penyelesaian pembangunan infrastruktur yang memurahkan logistik, untuk membangun dari pinggiran dan mempersatukan Indonesia, terus diupayakan. Reformasi struktural dalam rangka memperkuat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tetap menjadi agenda utama," Presiden menyebutkan. 

Menurut Presiden, Pandemi COVID-19 juga memberikan hikmah kepada bangsa Indonesia bahwa krisis menuntut konsolidasi kekuatan negara untuk melayani rakyat, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan meraih Indonesia Maju yang dicita-citakan. Dukungan semua pihak, utamanya Lembaga-lembaga Negara, menempati posisi sentral. "Kerja cerdas dan sinergitas antar-lembaga negara menjadi salah satu kunci utama untuk bisa gesit merespons perubahan yang terjadi di masa mendatang," ungkap Presiden ke-7 Indonesia itu.

Dalam pidato kenegaraan tahun ini, Presiden tampil dengan mengenakan pakaian adat Suku Baduy. Menurutnya, pakaian adat tersebut dipilih karena desainnya yang sederhana dan nyaman dipakai. “Saya suka karena desainnya yang sederhana, simpel, dan nyaman dipakai. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada Pak Jaro Saija, tetua adat masyarakat Baduy, yang telah menyiapkan baju adat ini,” tutur Presiden. (NQA/HumasKASN)