Bertemu Australian Public Service Commission, KASN Bahas Penguatan Implementasi Sistem Merit

Berita
18 May 2022 - 04:44
Share

Setelah hampir tiga tahun terhalang pandemi, Rabu (18/5/2022), perwakilan Australia Public Service Commision (APSC) kembali mengunjungi kantor Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Kunjungan kali ini merupakan wujud kerja sama antara KASN dan APSC yang telah terjalin sejak 2017.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua KASN, Prof. Agus Pramusinto, menyampaikan empat isu yang menjadi proyeksi kerja sama KASN dan APSC ke depan, yakni terkait:

  1. Pengawasan implementasi sistem merit.
  2. Pengawasan seleksi terbuka pengisiaan Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT).
  3. Nilai dasar, kode etik, kode perilaku, dan netralitas.
  4. Lembaga dan kapasitas sumber daya manusia. 

Asisstant Commissioner APSC for Inclusion, Catherine Seaberg, menyampaikan antusiasmenya terhadap pertemuan dengan KASN. Ia mengaku siap mempelajari dinamika ASN di Indonesia yang pada dasarnya memiliki prioritas dan budaya kerja yang berbeda dengan Australia. 

Seaberg kemudian menjelaskan proses pengisian JPT di negaranya. Menurutnya, setiap instansi pemerintah di sana akan mengidentifikasi orang-orang yang dianggap sebagai high performer untuk kemudian dilakukan pengembangan dan pemeliharaan skill bagi mereka. Dengan demikian, mereka selanjutnya siap untuk mengikuti kompetisi pengisian JPT. 

Seaberg menambahkan, beberapa indikator yang dilihat dalam proses pengisian JPT di Australia adalah kemampuan, kapabilitas, aspirasi, dan kemampuan memecahkan masalah. 

Sementara itu, International Director of APSC, Mark Colwell, mengimbuhkan, untuk pengisian di level di bawah JPT, yaitu Executive, poin utama adalah kesadaran pembekalan kompetensi oleh setiap individu. Artinya, kompetisi pengisian jabatan tidak hanya diberikan kepada mereka yang dianggap high performer, tapi semuanya dapat mengikuti seleksi. 

Informasi dari APSC tersebut menurut Komisioner KASN Pengawasan Bidang Penerapan Sistem Merit Wilayah 1, Sri Hadiati Wara Kustriani, cukup dibutuhkan. Mengingat, pengisian JPT melalui manajemen talenta di Indonesia belum sepenuhnya dapat diimplemantasikan. 

Sebagai informasi, dalam pertemuan tersebut, turut dihadiri Asisten KASN Nurhasni, Rolly Rochmad Purnomo, dan I Gusti Ngurah Agung Yuliarta Endrawan, Research Analyst and APSC Coordinator Ani Utami, National Gender Adviser Prospera Hartian Silawati, dan Senior Adviser Public Sector Prospera Deva Rachman. (jkh/nqa)